Tips Terkena Penipuan
Baru-baru ini aku baru saja terkena penipuan lewat telepon. Sebenarnya, dari modus pelakunya seharusnya udah ketahuan. Tapi karena aku bukan yang pertama menerima telepon, jadinya percaya saja sama teman aku yang jadi korban juga. Dari pengalaman ini, bisa aku ambil garis besar apa yang harus dilakukan ketika mengalami penipuan.
Sebenarnya aku udah sadar dari sini. Cuma karena teman aku sepertinya sudah mengonfirmasi keaslian identitas penelepon aku jadi sadar.
Aku ketika di ATM sebenarnya sudah menelepon, tapi ngga tau soal kode ekstensi nomor 0 ini.
Sekian tips (dan curcol) dari aku. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat diingat ketika panik. Good luck, keep safe!
1. Identifikasi Pelaku
Jika pelaku mengaku sebagai orang atau lembaga yang dikenal, segera tanyakan pertanyaan spesifik tentang orang atau lembaga tersebut. Jangan langsung percaya ketika pelaku dapat memberikan identitas kita karena data identitas bisa dapat dengan mudah dicari atau dicuri. Syukur-syukur kalau ngga langsung dihipnotis. Teman aku ada yang terkena hipnotis dari telepon. Kesimpulannya, kalo ada orang yang minta dana lewat telepon, pastikan ada bukti fisiknya seperti surat dsb (cek legalitasnya!). Cek juga waktu teleponnya. Transaksi yang baik itu dilakukan ketika jam kerja.Sebenarnya aku udah sadar dari sini. Cuma karena teman aku sepertinya sudah mengonfirmasi keaslian identitas penelepon aku jadi sadar.
2. Perhatikan Transaksi
Ketika mengetik nomor rekening dan besar nominal, seharusnya sudah kelihatan mencurigakan. Seharusnya kita harus sudah tahu rincian dari nominal yang akan ditransfer itu untuk apa saja. Jangan sampai kita tidak tahu untuk apa transfer dilakukan dan bagaimana mekanismenya. Oleh karena itu, sebaiknya kalau mau transfer uang dalam jumlah besar sebaiknya lewat teller saja dan bersama dengan teman atau kerabat dekat. Jangan terlalu cepat mengetik dan menekan tombol! Jangan pernah berteleponan sambil bertransaksi! Ini berlaku untuk kapan saja. Ketika bertransaksi, kita harus fokus dengan rekening kita. Telepon dari siapa saja bisa sangat mengganggu. Kalau terlanjur, jangan sampai bukti transfer hilang!3. Segera Hubungi Call Center Bank Yang Dituju
Nomor Customer Service ada di setiap atm dan Kantor Cabang Pembantu bank. Tetapi, nomor ini memakai kode ekstensi yang cukup membingungkan ketika panik. Tips: Bagian Call Center ada di nomor kode ekstensi 0! Masalahnya adalah kode ekstensi ini disebut paling akhir oleh operator, sehingga cenderung terlewat. Kalau diminta nomor kartu, abaikan saja. Nanti akan ada instruksi lanjutan. Pastikan ketika menelepon dalam kondisi tenang dan rileks. Sayangnya tidak semua bank bisa langsung memblokir rekening bank, sebut saja BTN. Mungkin ada bank lain lagi, tapi hati-hati kalau disuruh transfer ke bank-bank yang tidak bisa memblokir secara langsung seperti ini.Aku ketika di ATM sebenarnya sudah menelepon, tapi ngga tau soal kode ekstensi nomor 0 ini.
4. Segera ke Polres Terdekat
Ingat, POLRES! Kalau di Polsek ngga akan bisa bantu banyak. Walaupun bantu juga hanya mengulur-ulur waktu saja. Di Polres, ceritakan kronologi secara lengkap dan detail. Jangan sampai ada detail yang salah. Pastikan mendapat surat keterangan polisi beserta kronologisnya dari sini untuk keperluan selanjutnya! Dari sini, nanti akan diantar ke Badan Penyidik. Nanti ketika sudah ada perkembangan kasus akan dikabari lebih lanjut.5. Bertindak Dengan Cepat
Kita sedang berlomba-lomba waktu dengan pelaku. Dari keterangan pelaku yang berhasil ditangkap, untuk transaksi di bawah Rp 100 juta dapat diorganisasikan dalam waktu kurang dari 10 menit. Cepat tapi bukan berarti panik. Usahakan tetap tenang dan banyak minum air agar lebih rileks.6. Berdoa
Kalau semua sudah dilakukan, kita hanya bisa berdoa semoga kita sempat mengamankan dana kita. Bertobat dan dekatkan diri kepada Tuhan YME semoga mendapat pencerahan dan kemudahan.Sekian tips (dan curcol) dari aku. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat diingat ketika panik. Good luck, keep safe!
Comments
Post a Comment